PEMANFAATAN THERMAL UNIT UNTUK MENENTUKAN WAKTU PANEN TANAMAN BABY WORTEL (Daucus carota L.) DENGAN MENGGUNAKAN VARIETAS DAN MULSA YANG BERBEDA

Authors

  • Angger Wangsitala Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Didik Hariyono Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Roedy Soelistyono Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Keywords:

Wortel, Thermal Unit, Mulsa, Varietas, Pertumbuhan, Hasil.

Abstract

Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman yang prospek pengembanganya baik di Indonesia. Baby carrot ukuranya mungil, panjang sekitar 10 cm dengan diameter 2-4 cm. Umur panen kurang lebih 60 hst. Menurut Syakur (2012), Konsep satuan panas (heat unit) dapat digunakan untuk menentukan fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan penelitian ini ialah (1) Untuk mendapatkan nilai thermal unit yang dibutuhkan saat panen pada perlakuan varietas dan mulsa yang berbeda. (2) Untuk mendapatkan hasil panen terbaik pada perlakuan varietas dan mulsa yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di lahan sewa pertanian di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Malang pada bulan April hingga Juni 2014. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana, dengan menempatkan 9 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukan perlakuan P1, P2, P3 memperoleh nilai thermal unit terendah yaitu sebesar 795.25 hari oC dengan bobot segar total tanaman yaitu sebesar 913.00 gr dan bobot segar konsumsi yaitu sebesar 69.13 gr. Kemudian nilai thermal unit tertinggi yang dibutuhkan baby wortel yaitu pada perlakuan P7, P8, dan P9 dengan nilai thermal unit sebesar 872.35 hari oC. Nilai bobot segar total tanaman terendah yaitu pada perlakuan P7 sebesar 578.00 gr dan bobot segar konsumsi terendah yaitu pada perlakuan P2 dan P7 sebesar 48.96 gr dan 49.04 gr.

Downloads

Published

2016-12-27

Issue

Section

Articles