PENGARUH SAAT TANAM JAGUNG DALAM TUMPANGSARI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DAN BROKOLI (Brassica oleracea L. var. botrytis)

Authors

  • Siti Sukma Karima Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Mochammad Nawawi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Ninuk Herlina Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh saat penanaman benih jagung terhadap pertumbuhan serta hasil jagung dan brokoli pada system tumpangsari. Dibandingkan dengn pola monokultur, pola tumpangsari diasumsikan memiliki nilai  LER (Land Equivalent Ratio) tinggi dan hal tersebut mengindikasikan tingginya tingkat produktivitas lahan. Penelitian dilaksanakan di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Malang dengan ketinggian ±650 mdpl dengan suhu antara 22-26°C pada April – September 2012.  Perlakuan penundaan saat tanam tanaman jagung dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli sebesar 28.14%, namun tidak meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada pola tanam tumpangsari. Perlakuan penanaman benih jagung 14 hari setelah penanaman bibit brokoli menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada pola tanam tumpangsari. Hasil tersebut tidak berbeda nyata dibandingkan dengan penanaman monokultur. Bobot segar bunga brokoli yang diperoleh sebesar 390.58 g.tan-1 dengan hasil mencapai 8.93 ton.ha-1.  Tumpangsari antara tanaman jagung dan brokoli dengan perlakuan tersebut juga diketahui memiliki nilai LER (Land Equivalent Ratio) dan R/C rasio yang tertinggi yaitu masing-masing sebesar 1.79 dan 3.09 dibandingkan dengan penanaman monokultur.

Downloads

Published

2013-09-26

Issue

Section

Articles