STUDI TINGKAT KETEBALAN MULSA JERAMI PADI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TALAS (Colocasia esculenta (L.) Schoot var. Antiquorum) DI LAHAN KERING PADA MUSIM KEMARAU

Authors

  • Bagus Harits Arga P.H. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Nur Edy Suminarti Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Ariffin Ariffin Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Keywords:

Mulsa Jerami, Talas, Varietas Antiquorum, Kelembaban

Abstract

Tanaman talas (Colocasia esculenta (L.) Schott var. Antiquorum) di Indonesia, umumnya ditanam di lahan tegal atau pekarangan yang mempunyai karakteristik sama dengan lahan kering, yaitu terbatasnya tingkat ketersediaan air serta struktur tanah yang umumnya didominasi oleh liat atau debu.  Oleh karenanya, aplikasi mulsa perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat ketebalan mulsa jerami padi pada pertumbuhan dan hasil tanaman talas yang ditanam di lahan kering, dan menentukan ketebalan mulsa jerami yang tepat untuk meningkatkan hasil tanaman talas yang ditanam di lahan kering. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga November tahun 2014 di desa Dau, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan pada penelitian meliputi: meteran, timbangan analitik, termometer, termohigrometer, oven, Leaf Area Meter dan kamera. Bahan yang digunakan me-liputi: bibit talas, pupuk Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis sesuai perhitungan yang didasarkan analisis tanah dan dosis pupuk rekomendasi untuk memenuhi kebutuhan tanaman talas. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 5 perlakuan dan 1 kontrol dengan 3 kali pengulangan. Terdapat 6 tingkat perlakuan ketebalan mulsa jerami padi: M0 (kontrol)= 0 cm; M1= 1,5 cm; M2= 3,0 cm; M3= 4,5 cm; M4= 6,0 cm; M5= 7,5 cm. Hasil penelitian aplikasi mulsa pada tingkat ketebalan yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata hampir pada seluruh parameter pengamatan. Ke-untungan yang dihasilkan berturut-turut dari yang tertinggi hingga terendah dihasilkan perlakuan yang diberi ketebalan mulsa 6 cm (M4), 7,5 cm (M5), 4,5 cm (M3), 3 cm (M2), 1,5 cm (M1) dan perlakuan yang tidak diberi mulsa (M0) menghasilkan nilai R/C ratio yang terendah.

Downloads

Published

2018-02-05

Issue

Section

Articles