APLIKASI HERBISIDA BERBAHAN AKTIF ATRAZIN DAN MESOTRION TERHADAP PENGENDALIAN GULMA DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea Mays L. Saccharata) VARIETAS BONANZA

Authors

  • Rifki Tri Fuadi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Karuniawan Puji Wicaksono Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Keywords:

Jagung Manis, Herbisida, Mesotrion, Atrazin, Gulma

Abstract

Pengendalian gulma yang tepat salah satunya menggunakan herbisida. Aplikasi herbisida yang sering digunakan oleh petani untuk gulma tanaman jagung adalah herbisida berbahan aktif atrazin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektifitas dari herbisida berbahan aktif Atrazin dan Mesotrion terhadap toksisitas dan hasil tanaman dalam mengendalikan gulma pada tanaman jagung manis varietas Bonansa dan untuk mengetahui pengaruh dosis herbisida berbahan aktif Atrazin dan Mesotrion terhadap toksisitas dan hasil tanaman jagung manis varietas Bonansa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Oktober 2016 di di Kelurahan Pendem, Kecamatan Junrejo, Kabupaten Batu. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 14 spesies gulma. Perlakuan herbisida berbahan aktif Atrazin maupun Mesotrion pada taraf dosis yang berbeda berpengaruh nyata dalam penurunan bobot kering gulma dibandingkan dengan tanpa pengendalian gulma. Dosis herbisida Mesotrion yang efektif dalam mengendalikan gulma adalah 480 g.ha-1 sedangkan herbisida Atrazin adalah 570 g.ha-1 dan pemberian kedua jenis herbisida menunjukkan gejala toksisitas pada tanaman jagung manis dengan dosis herbisida Mesotrion adalah 960 g.ha-1 dan Atrazin adalah 760 g.ha-1.

Downloads

Published

2018-10-22

Issue

Section

Articles