PENGARUH APLIKASI BIOURIN SAPI, KOMPOS KOTORAN SAPI DAN PENAMBAHAN N ANORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)

Authors

  • Verawati Karlinda Bili Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Mudji Santosa Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Selada, Pupuk Organik, Biourin Sapi, Urea, Kompos Kotoran Sapi

Abstract

Selada (Lactuca sativa L.) memiliki kandungan gizi yang tinggi diantaranya iodium, fosfor, besi, kobalt, seng, kalsium dan kalium serta mengandung vitamin A, asam folat dan beta karoten. Rata-rata panen selada mencapai 15-20 ton per hektar. Bertambahnya permintaan selada menimbulkan permasalahan, yaitu ketergantungan terhadap Nanorganik sehingga diperlukan penelitian melalui kombinasi pupuk organik dan anorganik untuk mendapatkan hasil selada terbaik. Penelitian dilaksanakan di Bumiaji, Batu pada Mei – Agustus 2016 pada ketinggian 1000 mdpl, dengan suhu 18-240C, curah hujan 2471 mm per tahun dan jenis tanah andosol. Penelitian terdiri atas 9 perlakuan, yaitu P1 : Tanpa biourn, urea maupun kompos, P2 : Biourin (1 L urin sapi : 5 kg feses : 25 L air), P3 : Biourin (1 L urin sapi : 5 kg feses : 50 L air), P4 : 25 kg ha-1 urea, P5 : 50 kg ha-1 urea, P6 : 5 ton ha-1 kompos, P7 : 10 ton ha-1 kompos, P8 : Biourin (1 L urin sapi : 5 kg feses : 25 L air) + 25 kg ha-1 urea +5 ton ha-1 kompos dan P9 : Biourin (1 L urin sapi : 5 kg feses: 50 L air) + 50 kg ha-1 urea + 10 ton ha-1 kompos. Penelitian dilakukan menggunakan RAK dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P9 memberikan hasil terbaik pada bobot segar selada sebesar 41,43 ton per hektar atau mencapai 39,91 % perlakuan P1(tanpa biourin, urea, maupun kompos).

Downloads

Published

2018-12-11

Issue

Section

Articles