PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL PEMBERIAN PGPR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUNCIS TEGAK (Phaseolus vulgaris L.)

Authors

  • Yanti Fitriah Ningsih Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Deffi Armita Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Mochammad Dawam Maghfour Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Buncis, Konsentrasi, Interval, PGPR

Abstract

Produksi buncis yang berfluktuasi mengakibatkan Indonesia masih belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi buncis dilakukan dengan cara penggunaan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacter). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan waktu aplikasi PGPR yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Hipotesis dari penelitian ini adalah konsentrasi PGPR dipengaruhi oleh interval aplikasi PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.). Penelitian di-laksanakan di Unit Pelayanan Teknis Tanaman Palawija Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang Jawa Timur pada bulan februari sampai april 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 3 taraf diantaranya K1= 5 ml L-1, K2 = 10 ml L -1, K3 = 15 ml L -1 dan 4 taraf antara lain T1= 0, 1, 3 MST; T2 = 0, 2, 3 MST; T3 = 0, 2, 4 MST; T4 = 0, 3, 4 MST dan terdapat satu perlakuan tanpa PGPR sebagai Kontrol. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), yang di uji lanjut dengan BNJ 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan konsen-trasi dan interval pemberian PGPR pada semua parameter, akan tetapi secara terpisah  perlakuan konsentrasi PGPR dan perlakuan interval waktu pemberian PGPR berpengaruh nyata pada beberapa parameter. Dari penelitian ini didapatkan bahwa perlakuan pemberian PGPR dengan konsentrasi 15 ml memiliki hasil yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan yang lain pada parameter tinggi tanaman dan luas daun dan Perlakuan T1 dan T2 menunjukkan jumlah cabang berbeda nyata dengan T3 dan T4.

Downloads

Published

2019-01-24

Issue

Section

Articles