PEMBENTUKAN POLONG DAN PERTUMBUHAN TANAMAN DENGAN PENINGKATAN PENYEDIAAN AIR DAN NITROGEN PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.)
Keywords:
Air, Urea, Pertumbuhan, Hasil, KedelaiAbstract
Masa generatif kedelai rentan terhadap kekurangan air dan dapat berdampak pada hasil tanaman. Penyerapan nitrogen juga ditentukan oleh penyerapan air di perakaran. Nitrogen dibutuhkan oleh tanaman untuk membentuk protein. Percobaan lapangan dilakasanakan (Juli – November) menggunakan kedelai (Glycine max L. (Merr.)) galur UB1 di rumah kaca Jatikerto, Malang, untuk mempelajari pembentukan polong dan pertumbuhan tanaman dengan peningkatan penyediaan air dan nitrogen pada kedelai. Pertumbuhan masa generatif diukur pada 35, 45, 55 dan 65 hari setelah tanam (HST). Jumlah polong dan bobot biji diamati pada saat panen (81 HST). Tinggi tanaman, luas daun, bobot kering daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, bobot segar akar dan bobot kering akar menurun pada 45 HST ketika pemberian air dua hari sekali atau kurang. jumlah polong dan bobot biji per tanaman merespon penurunan produksi bahan kering pada tahap generatif ketika pemberian air dua hari sekali atau kurang. Dosis pupuk urea menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan masa generatif, jumlah polong dan bobot biji. Ini mengindikasikan bahwa pengurangan dari frekuensi pemberian air dan pemupukan urea tidak berhubungan ketika nitrogen tercukupi, tetapi kekurangan air pada masa generatif dapat menurunkan hasil.Downloads
Published
2019-03-26
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2019 Suhardianto Suhardianto, Anna Satyana Karyawati, Syukur Makmur Sitompul
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
![Lisensi Creative Commons](https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.