Parameter Genetik F4 Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Polong Kuning dan Berdaya Hasil Tinggi

Authors

  • Cynthia Diesta Firly Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Andy Soegianto Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

daya hasil tinggi, seleksi, parameter genetik, polong kuning

Abstract

Seleksi ialah salah satu metode pemuliaan tanaman untuk mendapatkan tanaman terbaik dalam populasi sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Informasi mengenai keragaman genotip dan fenotip serta heritabilitas penting diketahui sebagai langkah awal sebelum melakukan seleksi. Perhitungan kemajuan genetik harapan dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui efektifitas seleksi yang dilakukan. Penelitian dilakukan dengan menanam 20 famili buncis polong kuning hasil penelitian sebelumnya, generasi F3. Buncis polong kuning dapat dijadikan varietas baru di Indonesia karena sementara ini yang banyak diusahakan oleh petani ialah buncis berpolong hijau. Kandungan buncis polong kuning ialah karoten yang tinggi. Berdasarkan 20 famili yang ditanam, terdapat 14 famili yang memiliki polong kuning selanjutnya dilakukan penilaian parameter genetik. Data kajian genetik menunjukkan nilai koefisien keragaman genotip rendah dengan rentang nilai 0,11% - 24,17% dan agak rendah dengan rentang nilai 25, 48% - 42,65% sedangkan nilai koefisien keragaman fenotip rendah dengan rentang 0,22% - 24,96%. Nilai heritabilitas yang diperoleh tinggi, sedang hingga rendah dengan rentang nilai 0,01 – 1,00.  Seleksi dilakukan pada famili yang memiliki nilai heritabilitas tinggi dengan cara memilih tanaman daya hasil tinggi. Daya hasil tinggi berkisar 150-320 g per tanaman. Individu yang didapatkan yaitu CS.GK 50(24), CS.GK 50(31), CS.GK 63-15 (17), CS.GK 63-15 (29), CS.GK 63-15 (37), CS.GI 63-21 (22), CS.GI 63-21 (29), CS.GI 63-21 (36), CS.GI 63-21 (40), CS.GI 63 (4), CS.GI 63 (24), CS.GI 8.8 (2), CS.GI 63-33 (31) dan CS.GI 7 (31). Nilai kemajuan genetik harapan famili dari tanaman terseleksi tinggi (>50%) sehingga seleksi yang dilakukan efektif karena dimungkinkan mampu memberikan peningkatan daya hasil pada generasi selanjutnya.

Downloads

Published

2019-05-20

Issue

Section

Articles