Pengaruh Waktu Topping Pada Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Tanaman Jagung (Zea mays)

Authors

  • Wulandari Wulandari Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Nur Azizah Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Sudiarso Sudiarso Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Hasil, Jagung, Sistem Tanam Jajar Legowo, Topping

Abstract

Jagung menjadi bahan baku dalam industri pengolahan pangan dan industri pakan ternak. Volume ekspor jagung jauh lebih kecil dibandingkan impor.  Hal ini menunjukkan ketergantungan impor jagung semakin meningkat, sehingga perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung ialah dengan pemotongan bagian tanaman di atas tongkol (topping) dan penerapan sistem tanam jajar legowo. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mempelajari dan menentukan waktu topping dan sistem tanam jajar legowo yang tepat, yaitu yang mampu meningkatkan hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2017 di Agro Techno Park UB. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 ulangan. Petak utama ialah sistem tanam jajar legowo (J) yaitu 25 × (50 × 100) cm, 20 × (40 × 80) cm dan 25 × (40 × 70) cm. Anak petak ialah waktu topping (T) yaitu tanpa topping, topping 75 hst, topping 85 hst dan topping 95 hst. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara sistem tanam jajar legowo dan waktu topping ada bobot 1000 biji. Sistem tanam jajar legowo  20 × (40 × 80) cm dan 25 × (40 × 70) cm mampu meningkatkan hasil pipilan kering per hektar 9,96%-38,52% dibanding 25 × (50 × 100) cm. Perlakuan topping 85 dan 95 hst tidak berbeda nyata dengan tanpa topping pada hasil pipilan kering per hektar, sehingga tanaman yang dilakukan topping atau tanpa topping memberikan hasil pipilan per hektar yang sama.

Downloads

Published

2019-05-28

Issue

Section

Articles